Partner

Monumen Lingga Raksasa Di Jerman Hilang Secara Misterius

Sebuah monumen raksasa berbentuk lingga yang didirikan di lereng gunung di Bavaria telah menghilang setelah pertama kali muncul tanpa penjelasan beberapa tahun lalu. 

Ukiran kayu setinggi dua meter itu menjadi landmark populer bagi para pejalan kaki ketika patung itu muncul di gunung Grünten setinggi 1.738m (5.702 kaki), dengan banyak yang berspekulasi tentang bagaimana patung itu bisa sampai di sana.

Monumen Lingga Raksasa Di Jerman Hilang Secara Misterius

Tidak ada yang pernah mengklaim kepemilikan penis raksasa itu, dan dengan berat 200kg, masih menjadi misteri bagaimana penis itu diangkat ke atas gunung.

Pengunjung secara teratur membagikan gambar patung secara online, tetapi operasi foto dihentikan akhir pekan ini ketika monumen menghilang.

Menurut surat kabar Allgaeuer Zeitung, menurut BBC News, patung itu ditebang, hanya menyisakan tunggul kecil dan serpihan kayu di tempatnya.

Pihak berwenang sebelumnya telah meninggalkan pengunjung untuk bersenang-senang dengan patung itu, tetapi menarik perhatian polisi menyusul laporan tentang hilangnya patung itu. Kemarin, 30 November, petugas di kota Kempten, Bavaria mengumumkan bahwa mereka telah membuka penyelidikan untuk mencari tahu apa yang terjadi padanya.

Namun, polisi tidak yakin apa yang akan mereka lakukan jika pelakunya ditemukan karena juru bicara polisi Holger Stabik mengakui: "Kami tidak tahu apakah itu tindak pidana atau bukan."

Stabik menjelaskan, karena patung tersebut tidak memiliki pemilik yang jelas, polisi akan kesulitan menentukan siapa yang akan menjadi korban dalam kasus tersebut.

Nikolaus Weissinger, walikota di dekat Rettenberg, mengatakan hilangnya patung itu 'memalukan'. Sebelum menghilang, patung tersebut diakui statusnya oleh Google Maps, yang menandainya sebagai 'monumen budaya'.

Pengunjung dan penduduk telah lama berspekulasi tentang asal muasal patung tersebut, dengan satu teori yang dilaporkan oleh media Jerman menunjukkan bahwa itu adalah hadiah ulang tahun yang tidak diinginkan yang diukir oleh sekelompok pria muda sebagai lelucon untuk seorang teman.

Teman-teman menariknya ke atas gunung menggunakan kereta luncur, di mana ia dapat berdiri tegak dan bangga dan dihargai oleh orang lain.

Pengunjung tampaknya menunjukkan emosi yang campur aduk terhadap patung itu dalam beberapa pekan terakhir, dengan satu insiden yang mengakibatkan patung itu dirobohkan sebelum didirikan kembali. Pabrik bir lokal juga mengungkapkan apresiasinya dengan mempersembahkan salah satu kreasinya untuk monumen tersebut.

Posting Komentar

0 Komentar